Selasa, 08 Februari 2011

Just Remember

Aku nggak tau apa yang membuat aku inget sama dia…

Sama lagu Hoshizora-nya L'Arc~en~Ciel…

Sama tampangnya yang persis preman pasar….

Sama suaranya yang cempreng kayak cewek…

Sama rambut panjangnya yang entah kenapa selalu lolos dari 'operasi' guru-guru

Sama sikap dinginnya sama cewek, termasuk aku, sahabatnya sendiri…

Sama tamparannya kalau aku nangis gara-gara cowok…

Kenapa di saat-saat seperti ini aku inget sama dia?

Padahal aku udah berjanji gak bakalan inget sama dia!

Albentino M. Kezzah Yodhastiar (saya nggak tahu ini namanya bener apa salah)

Kenapa?

Why?

Naze?

Di saat dia sudah sangat jahat membuang aku seperti ini, kenapa di saat seperti inilah aku mengingatnya.

Saat dia tiba-tiba datang ke hadapanku sambil meso-meso:

Kezzah : *** , aku wingi gak sido tawuran

Nara : Lapo? Garek tawuran ae kok atek jadual?

Kezzah : Bathukmu anget! Masalahe lek arepe tawuran gak oleh nganggu tukang sayur dan kawan-kawan

Nara : Lagumu atek dan kawan-kawan barang! Lapo'o seh?

Kezzah : Premane seng arepe tak lawan ini guoblok ancene. Mosok nantang-nantang ngunu, arepe maju gak didelok sek ngarepe onok grobak. Yo wes, akhire nabrak, trus nyungsep nang kandang pithik. Pithike kabur kabeh

Nara : Nabrak kandang petek isok nggarai wong semaput yo? Makane batal tawuran?

Kezzah : Mbahmu! Yo gak ngono! Masalahe lek tawuran iku mottoku ga atek ngganggu ketertiban pasar, Lek wes petek kabur berarti kan ngganggu! Dadine kabeh podho nangkepi pithik'e

Sebuah percakapan paling tolol yang paling membekas di ingatanku. Waktu itu dia datang dengan muka kusut padahal biasanya kalau habis tawuran di pasar dia berwajah ceria (g peduli menang ato kalah), tapi malah gara-gara tawurannya batal, dia langsung bermuram durja. Orang aneh.

Satu lagi sebuah percakapan goblok yang selalu terkenang di kepalaku:

Kezzah : Cewek yang nangis buat cowok itu artinya murahan

Nara : Lho, kok bisa? Menurutmu lak'an

Kezzah : Lho memang kok! Saiki lapo coba, nangis gawe cowok, emange bakal dirungokno? Trus diperhatekno'a ambek cowok iku mau?

Nara : Tapi lek sakit kan yo oleh-oleh ae nangis. G ada yang nglarang

Kezzah : Ketoro lek nangisan gara-gara cowok

Nara : Babahno lo! Njengkelno iki!

Kezzah : Wes ta, pokoke cewek koyok ngunu iku podo ae keleng pecun, perek ngerti a?

Nara : Berarti aku iyo?

Kezzah : Lek awakmu ngroso berarti iyo!

Di saat yang bersamaan aku mentolo ngaplok dan mau nggak mau mikir juga perkataannya dia. Emang bener sih, lapo seh nangisi cowok? Bakal dirungokno ta? Enggak kan?

Aku sendiri pada akhirnya juga ngerti kenapa dia mengatakan hal-hal kasar seperti itu sama aku: karena ibunya bernasib seperti itu. Ibunya dia lemah terhadap suaminya, lemah karena cinta mati yang buta, nangis kalau ditinggalin, jadinya malah ibunya menderita dan disia-siain sama suaminya.

Kezzah nggak mau lihat sahabatnya kayak gitu, iya 'kan?

Malam ini, gara-gara mbaca sebuah novel berjudul Our Story-nya Orizuka, aku nangis pada bagian di mana Nino memperjuangkan sekolahnya mati-matian dari gangguan preman luar, memperjuangkan Yasmine, Farris, Mei, dan sahabat-sahabatnya yang lain…

Tokoh Nino mirip banget sama Kezzah, entah kenapa…

Aku nggak tahu dia di mana sekarang? Ninggalin aku tanpa petunjuk, segudang pertanyaan, segumpal kerinduan, dan lagu ini yang terus mengalun:

Hoshizora - L'Arc~en~Ciel

"Nobody knows, nobody care

I had lost everything to bombs… "

His favorite part...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar