Selasa, 15 September 2009

Cerpen : Tegami

Tegami...
(With Sakura by Ikimono Gakari)

Aku takut menyentuh cinta, takut hancur karenanya...

Yuki membalik surat-surat itu, ia terpaku saat mendapati surat-surat yang selama ini dikirimkan Hotaru padanya tak lebih dari puisi-puisi curahan hatinya. Kenapa ia tidak pernah menyadarinya?

Cinta itu indah...
Haha,,, tidak apa-apa sesekali terluka
Toh tidak ada tempat lagi di hatiku untuk menerima luka-luka itu

Sudah habis semuanya...

Dari mana tulisan-tulisan ini berasal? Yuki masih bertanya-tanya. Setahunya, tulisan-tulisan ini tidak pernah ada, sebelum kemarin, tepat seminggu kepergian Hotaru untuk selamanya... Dan ini, yang paling menarik,

Hontou ni suki datta’nda...

Bukankah itu sepenggal lirik lagu yang sering ia nyanyikan saat di SMP dulu? Lagu berjudul SAKURA milik band Ikimono Gakari itu, ternyata Hotaru masih menyukainya hingga kini. Kerutan di dahi Yuki semakin dalam, ia tidak pernah menyadari tulisan-tulisan itu ada bersama surat-surat yang dikirimkan Hotaru untuknya, tapi ia yakin sekali bahwa itu tulisan tangan Hotaru; ramping dan sedikit miring. Persis.

Bagaimana membuat senyum itu tak lagi lugu?
Aku ingin ‘cinta’ mengerti rasa sakitku
Aku ingin dia juga begitu
Aku ingin dia merasakan pedihnya ditusuk dengan seribu gunting berkarat
Hingga hatinya bernanah...

Yuki bergidik saat membacanya, ia mendapati bercak-bercak kering air mata di sekitar tulisan itu. Apakah Hotaru menangis? Ia tidak pernah melihat gadis yang penuh semangat dan keceriaan itu menangis. Mungkinkah ia benar-benar menangis? Pikir Yuki. Untuk membayangkannya saja sukar. Yuki melanjutkan membaca tulisan-tulisan yang muncul secara misterius yang terdapat di balik kertas surat yang dikirimkan Hotaru padanya selama ini.

Aku takut tahun ini datang,
Saat usiaku bertambah setahun
Artinya perpisahan yang kian mendekat---

Aku takut hancur lagi...
Aku takut membayangkan akan jadi apalagi aku setelah hancur untuk kedua kalinya?

Jadi apalagi debu setelah dihancurkan lagi?

Yuki berhenti sejenak untuk mencerna kalimat-kalimat itu. Meskipun sedikit sulit mengerti, Yuki sepertinya tahu betapa menyakitkannya penderitaan yang dialami si penulis. Ia sulit memercayai Hotaru-lah yang menulisnya, meskipun dari awal ia yakin bahwa itu semua adalah tulisan tangan Hotaru sendiri.
Yuki meletakkan surat-surat di tangannya itu dan beralih memandang jendela. Ada beberapa adegan yang berkelebat dalam pikirannya, terpantul melalui tatapan matanya yang muncul samar pada bayangan kaca jendela. Mata itu menatapnya balik, mata yang dikenalnya namun sama sekali bukan miliknya.

@ @ @

Hotaru mengayunkan kakinya lambat-lambat, seperti yang biasa dilakukannya sebagai anak perempuan-setengah laki-laki (aku tidak pernah mengerti apa artinya? Bisa tolong jelaskan, Hotaru^^?) di atas atap sekolah di siang hari yang paling bolong saat itu. Ia tetap seperti itu sampai seorang anak laki-laki seumurannya menepuk kepalanya dan tertawa.
“Heii, tukang melamun!” anak laki-laki itu duduk di samping Hotaru.
Hotaru meringis seraya mengelus –mengacak-acak lebih tepatnya- rambut hitamnya yang dipotong cepak.
“Hehe, kau kemari lagi?” Hotaru bertanya-tanya. “Mau apa lagi? Setelah ini kau akan pergi, ‘kan?”
Anak laki-laki itu, Yuki semasa SMP, menyeringai. “Perginya musim semi nanti, bakero!” ia mencubit kedua pipi Hotaru yang selalu berwarna ranum.
Hotaru menepis kedua tangan sahabatnya itu dan membalas dengan mengacak-acak rambut Yuki sekuat tenaga. “KAU YANG BAKERO, TAHU!!!!” jeritnya.
Yuki terkekeh, dan dengan gaya sok tenang, ia merapikan rambutnya yang cukup panjang itu, lebih panjang daripada Hotaru.
Sakura hira hira maiorite ochite
Yureru omoi no take wo dakishimeta
Kimi to haru ni negai shi ano yume wa
Ima mo miete iru yo sakura mai chiru

Yuki dapat mendengar Hotaru bersenandung di sampingnya, ia menolehkan kepalanya, agak tidak yakin dan memandang sahabatnya yang lebih mirip anak laki-laki itu.
“Lagu itu lagi?” tanya Yuki, entah kenapa, kali ini ia sangat resah mendengarnya.
Hotaru tersenyum dan mengangguk, “Kita akan berpisah, ‘kan? Kau bilang saat musim semi kau akan berangkat, akupun juga harus pergi dari sini.” Hotaru mengalihkan pandangannya ke langit. “Kau akan melupakan aku, ya?” ia tertawa, namun anehnya, Yuki mendapati kegetiran yang sangat dalam di sana.
“T... ti...”
“Tidak atau iya, menurutku tidak ada bedanya,” potong Hotaru dengan suaranya yang masih ceria, ia tidak melepaskan pandangannya dari langit. “Cepat atau lambat, kita semua akan saling melupakan.” Hotaru kembali memandang Yuki dan tersenyum dengan senyum kanak-kanaknya.
Yuki tersenyum, terbata-bata, ia tidak tahu harus berkata apa untuk menjawabnya. Ia hanya mampu memandang rambut Hotaru yang hitam karena sekarang gadis itu kembali menatap langit.
“Kita bisa berkirim surat, ‘kan?” tawar Yuki, mencoba menenangkan suaranya yang sedikit bergetar.
“Pak pos! Oh bagus sekali! Kau memang pintar, Yuki!” Hotaru bersorak lalu tertawa.
Entah kenapa, tawa itu begitu menyakitkan untuk Yuki. Senandung lagu itu, baru kali itu Yuki benar-benar menyimaknya dan merinding karenanya

“Sakura-sakura itu jatuh, berguguran
Memeluk setiap luka dari cintaku yang berguguran
Bahkan saat ini, aku memimpikan mimpi yang aku utarakan denganmu musim semi itu
Sakura-sakura itu... berhamburan”

Perpisahan itu masih lama... masih tiga musim lagi, tapi bagi Yuki, seperti akan terjadi keesokan harinya, dimulai dari detik itu.

@ @ @

Densha kara mieta no wa
Itsuka no omokage
Futari de kayotta haru no oohashi
Sotsugyou no toki ga kite
Kimi wa machi wo deta
Irozuku kawabe ni ano hi wo sagasu no

Sekali lagi, aku ingin tahu...
Bisakah ‘cinta’ mati sepertiku saat ini?
Adakah makam yang cukup hampa untuk menanggung mayat-mayat ‘cinta’?
Atau dibakar kembali setelah jadi abu?
Siapa yang bisa menjawab, ya?

Yuki meneruskan membaca, ia takut, tapi ia terus membaca semua tulisan-tulisan itu. Kalimat-kalimat yang tergores sangat lugas, namun juga membuatnya merinding. Ia jadi bertanya-tanya: mungkinkah Hotaru pergi karena ‘cinta’ yang disebut-sebutnya di sini? Apakah ‘cinta’ yang begitu dipujanya telah membunuhnya perlahan-lahan? Siapa ‘cinta’ yang dimaksudkannya di sini? Ia terus membaca hingga akhir, berharap pertanyaannya akan terjawab. Dan memang terjawab, di bagian terakhir, surat terakhir yang Hotaru kirimkan padanya sebulan lalu.

Kita berjalan dalam jalan perpisahan kita
Dan membawa musim semi pada pengakhiran
Hari esokku penuh bermekaran
Namun hal itu membuatku kacau
Tahun ini, sekali lagi, sakura-sakura itu tercermin
Pada jendela kereta Odakyuu
Aku mendengar suaramu... dalam hatiku

Dan cintaku
Yang berguguran seperti sakura-sakura itu
Dan lukaku
Yang basah dan berdarah sepanjang sisa waktu hidupku
Dan air mataku
Yang sulit mengering seiring waktu yang akan segera berakhir

Hanya untuk mencintai satu nama

Satu-satunya nama yang pernah singgah

“...Yuki...”

==Hotaru==

Dari sana, Yuki dapat mendengar tawa itu. Semuanya nampak jelas seperti film yang diputar pada layar lebar di depan matanya.... Dan senandung yang tertinggal, tak lebih dari cerminan berjuta luka... hatinya berdarah.

Sakura hira hira maiorite ochite
Yureru omoi no take wo dakishimeta
Kimi to haru ni negai shi ano yume wa
Ima mo miete iru yo sakura mai chiru










Nacchii Hotaru Ogawa
SMAN 15 Surabaya
07-September-2009
00:27 p.m.










Sakura hirahira maiorite ochite
Yureru omoi no take wo dakishimeta
Kimi to haru ni negai shi ano yume wa
Ima mo miete iru yo sakura maichiru

Densha kara mieta no wa
Itsuka no omokage
Futari de kayotta haru no oohashi
Sotsugyou no toki ga kite
Kimi wa machi wo deta
Irozuku kawabe ni ano hi wo sagasu no

Sorezore no michi wo erabi
Futari wa haru wo oeta
Sakihokoru mirai wa
Atashi wo aserasete
Odakyuusen no mado ni
Kotoshi mo sakura ga utsuru
Kimi no koe ga kono mune ni
Kikoete kuru yo

Sakura hirahira maiorite ochite
Yureru omoi no take wo dakishimeta
Kimi to haru ni negai shi ano yume wa
Ima mo miete iru yo sakura maichiru

Kaki kaketa tegami ni wa
“Genki de iru yo” to
Chiisa na uso wa misukasareru ne
Meguriyuku kono machi mo
Haru wo ukeirete
Kotoshi mo ano hana ga tsubomi wo hiraku

Kimi ga inai hibi wo koete
Atashi mo otona ni natte iku
Kouyatte subete wasurete iku no kana
“Hontou ni suki dattan da”
Sakura ni te wo nobasu
Kono omoi ga ima haru ni tsutsumarete iku yo

Sakura hirahira maiorite ochite
Yureru omoi no take wo dakiyoseta
Kimi ga kureshi tsuyoki ano kotoba wa
Ima mo mune ni nokoru sakura maiyuku

Sakura hirahira maiorite ochite
Yureru omoi no take wo dakishimeta
Tooki haru ni yume mi shi ano hibi wa
Sora ni kiete iku yo

Sakura hirahira maiorite ochite
Haru no sono mukou e to aruki dasu
Kimi to haru ni chikai shi kono yume wo tsuyoku
Mune ni daite sakura maichiru

=============================================

English

The cherry blossoms fell, fluttering down
Embracing every bit of my fluttering love
Even now, I’m dreaming the dream I prayed for with you that spring
The cherry blossoms scatter

From the train I could see
The traces of one day
The big bridge we crossed together
Graduation time came
And you left town
On the colourful riverbank, I search for that day

We went our separate ways
And brought our spring to an end
My future is in full bloom
But it fills me with panic
This year, once again, the cherry blossoms are reflected
In the window of the Odakyuu train
In my heart
I hear your voice

The cherry blossoms fell, fluttering down
Embracing every bit of my fluttering love
Even now, I’m dreaming the dream I prayed for with you that spring
The cherry blossoms scatter

The start of my letter to you
Says “I’m doing OK”
You’ll see through that little lie, won’t you?
Even the town going past
Is taking in the spring
The flowers are opening their buds again this year

I’ll get through these days without you
And I, too, will grow up
Will I forget everything?
“I really loved you”
I hold out my hands to the cherry blossoms
Now my love is wrapped in the spring

The cherry blossoms fell, fluttering down
Embracing every bit of my fluttering love
Even now, the strong words you gave me
Remain in my heart; the cherry blossoms dance

The cherry blossoms fell, fluttering down
Embracing every bit of my fluttering love
Those days I dreamed of on that distant spring day
Disappear into the sky

The cherry blossoms fall, fluttering down
And I walk out into the spring
I clutch the dream I promised you that spring
Tightly to my chest; the cherry blossoms dance

Minggu, 13 September 2009

Salam Kenal


Huuufh,,, sebenernya Nacchii udah banyak bikin akun blogspot,,, tapi karena pada lupa alamat dan sandinya, Nacchii lupa deh... Oke, sekarang kenalan dulu:

Hai, atashi wa Ogawa Nacchii Hotaru desu,
Juugo sai desu
Shumi wa ongaku to hon desu,
Juugo no kookoosei desu, juuban no gakusei desu
Suki na BYOJIJIAN wa Yui to Hyde desu
Suki na BANDO wa Raruku, VAMPS, Alice Nine, mo Ikimono Gakari desu...
hehe,,, Nihon go hanashimasu dekiru koto...
Doitsu go benkyooshimase,,,
Suki na eiga wa Taiyou no Uta, Moon Child, Twilight, to Final Destination desu...

yep, kalau diartikan kira-kira:

Hai, nama saya Ogawa Nacchii Hotaru,
Usia 15 tahun
Hobi saya adalah bermusik dan buku
Bersekolah di SMAN 15 Surabaya dan ada di tingkat 10
Musisi favorit saya adalah Yui dan Hyde
Band Favorit saya adalah L'Arc~en~Ciel, VAMPS, Alice Nine, juga Ikimono Gakari
hehe, bisa berbicara bahasa Jepang...
sedang belajar bahasa Jerman,,,
Film favorit adalah Taiyou no Uta, Moon Child, Twilight dan Final Destination...


Nah,,, sekian dulu perkenalannya,, saya buat akun blogspot saya ini, untuk mempost seluruh cerpen-cerpen karya saya (InsyaAllah)
Mohon bantuaaaan!!! ^^